Inovasi UNP : Peran Penting Etnosains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik di Sekolah

Inovasi UNP : Peran Penting Etnosains Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik di Sekolah

Foto : Cici Dwi Tisa Haspen
Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP

Kurikulum 2013 menuntut pendidik mampu meningkatkan kualitas pendidikan sehingga menghasilkan peseta didik yang mandiri dan kreatif. Untuk menciptakan kemandirian belajar peserta didik, maka pendidik juga harus meningkatkan kemampuan kreativitas. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk memunculkan atau mengembangkan gagasan baru yang ditandai oleh lima aspek yaitu kepekaan, kelancaran, keluwesan, keaslian dan keterincian. Kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan dalam era globalisasi sekarang ini, karena daya kompetitif suatu bangsa sangat ditentukan oleh kreativitas sumber daya manusianya.

Kurikulum 2013 juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari budaya dan lingkungan sekitar. Kurikulum yang berakarkan pada budaya dan bangsa Indonesia merupakan landasan filosofi kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengintegrasikan kebudayaan asli yang ada dimasyarakat dan dijadikan pembelajaran.  

Etnosains merupakan kegiatan mentransformasikan antara sains asli dengan sains ilmiah. Pengetahuan sains asli merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat sekitar. Pengetahuan tersebut berasaldari kepercayaan yang diturunkan dari nenek moyang masyarakat tersebut.

Pembelajaran fisika erat kaitannya dengan lingkungan sekitar dan kebudayaan setempat. Melalui lingkungan dan kebudayaan yangada dimasyarakat akan lebih mampu membantu peserta didik memahami pembelajaran dengan mudah. Melalui etnosains peserta didik dipercaya mampu berpikir secara kreatif. Contoh, kebudayaan randai eratkaitannya dengan pelajaran fisika yaitu pada materi gerak melingkar. Ketika peserta didik melihat acara randai, ia mampu mengintegrasikan nilai-nilai fisika apa saja yang ada pada gerakan randai tersebut. Oleh sebab itu melalui pembelajaran terintegrasi dengan etnosians dipercaya mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syafriani, Ph.D Dosen Magister Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang didapatkan bahwa pembelajaran yang terintegrasikan dengan etnosains mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta didik. Selain pembelajaran yang terintegrasikan dengan etnosains ternyata mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Oleh sebab itu untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik salah satu cara yang bias dilakukan adalah dengan mengintegrasikan etnosains yang ada dilingkungan sekitar kedalam pembelajaran disekolah.